Senin, 20 Februari 2017

Kuingin Hilang Ingatan (?)

Ingin hilang ingatan? Hmm.. Sekalinya hilang ingatan, bener-bener bakal hilang loh semua kenangan itu. Kenapa? Karena aku pernah mengalaminya. Bukan sekali dua kali aja loh (eh). Tapi aku mau ceritain satu aja pengalaman hilang ingatan tentang si Jantan.

Kalau udah baca "Satu Dekade?" mungkin paham kalau duakebo itu udah ada dari dulu. Sejak 2006 kita saling mengenal, lalu tahun depannya kami bersama. Walau gak lama dari kebersamaan itu, kita harus berpisah sekolah. Ibaratnya, hubungan jarak jauh walaupun sekolah kita masih di satu Rayon yang sama. Jaman SMA soalnya masih jarang tuh pasangan beda sekolah. Temen-temen kan biasanya punya pasangan di dalam sekolah. Jadi menurut kita, kita itu beda.

Kami berhubungan hanya dengan ponsel jaman dulu yang cuma bisa telpon dan SMS. Bahkan kami masih menikmati keindahan kotak wartel yang penuh coretan nomor-nomor orang lain. Sebenarnya bisa saja kita bertemu, tapi waktu dan keadaan tidak memungkinkan. Dulu si betina masih gak boleh ini itu sama orang tuanya. Termasuk punya pasangan. Jadi kami berpuas diri dengan obrolan di ponsel saja.

Enam belas bulan kami bertahan dengan keadaan itu. Sampai di suatu sore yang melelahkan di masa liburan sekolah. Kita baru selesai dengan kegiatan besar kita. Si Betina dapat kabar kalau si Jantan tertanya tidak se-setia yang dia pikirkan. Temannya bilang, melihat si Jantan dekat dengan perempuan lain. Perempuan yang pasti akan sering bertemu, karena mereka bergabung dalam satu karang taruna. Iya, si Jantan, perempuan itu dan temannya si betina tinggal di satu perumahan yang sama. Reaksi betina saat itu adalah menelpon si Jantan.

Awalnya si Betina pun tidak percaya dengan kabar tersebut, dan hanya ingin menyapa sang kekasih sambil mencoba menanyakan kebenaran berita itu. Tapi, karena ternyata kedua pihak sedang lelah ditambah emosi, kita bertengkar hebat sekali. Lalu kata itu terucap. Mereka berpisah sore itu. Si Betina memutuskan untuk pergi dari hubungan itu, si Jantan membiarkan. Keduanya terlalu kaget dengan kabar yang mereka terima terpisah.

Aku, si Betina, waktu itu mengalami kehilangan yang paling hebat. Karena si Jantan adalah lelaki pertama yang mengenal aku secara keseluruhan. Bukan hanya sekedar sahabat apalagi teman. Dia adalah kehangatan bagiku. Makhluk hidup yang tau isi hati dan pikiranku. Apa jadinya kalau manusia itu tiba-tiba hilang dari hidup kita? Kosong. Sakit. Bingung.

Waktu itu, di sekolah sedang persiapan Masa Orientasi Sekolah selama seminggu. Hari pertama rapat (satu hari setelah perpisahan), aku cuma bisa diam di belakang bersama segelintir teman, dan pura-pura paham dengan rapat hari itu. Kepalaku rasanya kosong, dadaku sesak, berkali-kali berusaha untuk menahan air mata untuk jatuh. Di waktu istirahat rapat, aku sebisa mungkin menghindar dari gerombolan teman yang berpasangan atau lagi sedih karena putus juga.

Mungkin kalau kejadian itu aku alami di masa sekarang, aku akan diam di ruang rapat sambil pegang smartphone dan buka dagelan.co yang pasti akan selalu menghibur. Tapi jaman duluuuu, mana ada deh. Akhirnya aku cuma bisa mencari teman-teman yang punya jiwa ngelawak. Duduk dengan mereka yang terlihat tak punya beban, ikut tertawa. Bahkan tertawa terlalu keras yang mungkin dianggap janggal.

Satu minggu persiapan MOS, satu minggu itu juga aku bertahan sebisa mungkin menyibukkan diri siang malam. Walau makin lama makin parah, karena perempuan yang diduga menjalin hubungan dengan si Jantan, menghubungi aku dan mencoba bertanya ini itu mengenai si Jantan. Pokoknya, sulit untuk aku keluar dari kesedihan itu. Sampai akhirnya mulai masuk sekolah, dan kegiatan semakin banyak. Aku menyibukkan diri di pelajaran dengan ikut lomba karya tulis yang merenggut waktu aku dari pikiran akan si Jantan. Aku ikut les sampai malam, jadi sampai rumah udah tinggal cape aja. Aku juga menyibukkan diri di organisasi dan ekstrakulikuler sekolah. Pokoknya ekstra sibuk. Mengambil banyak-banyak kegiatan agar aku lupa dengan sakit itu.

Hilang ingatan aku, SUKSES BESAR. Bahkan di hari-hari terakhir SMA, aku sudah lupa kejadian masa-masa kelas sepuluh. Karena masa itu pasti melibatkan si Jantan. Waktu itu, aku cuma ingat kalau kelas sepuluh-ku bahagia, karena punya sahabat baik-baik di sekolah. Aku ingat kok kalau pernah punya hubungan khusus dengan si Jantan, tapi udah melupakan setiap detail yang ada. Bahkan aku lupa sama sekali dimana si Jantan tinggal. Tapi ingatan sakit hati itu sulit sekali untuk dilupakan. Aku ingat betul sakitnya, sampai gak mau lagi mengalami itu. Sampai "berjarak" dengan laki-laki yang terlihat mendekati. Lebih baik menghindar dari awal, ketimbang harus mencicipi rasa sakit itu sekali lagi kan? OK, istilah sekarangnya, aku itu gagal move on.

Terus, apa aku seneng telah hilang ingatan? Ya seneng lah yah, jadinya tuh udah gak baper kalau liat apa-apa yang ada sangkut pautnya sama si Jantan. Dan itu gak sedikit. Namanya juga masih di lingkungan yang sama, apalagi temen SMP kita sama. Kita juga masih menyempatkan diri untuk kumpul bareng sama temen-temen.

Karena waktu yang membuat perasaan bisa berubah.
Tapi sekarang, aku menyesal udah hilang ingatan.

Jadi pokoknya setelah sembilan tahun dari kejadian itu, si Jantan baru menyangkal kalau dia punya hubungan lain sama perempuan yang bahkan dia gak tau nama belakangnya itu. Duakebo kena fitnah dari orang-orang yang gak suka kita bareng. Gak tau kenapa orang yang bersangkutan gak suka betul kita bareng. Kayaknya iri banget gitu. Padahal kita juga gak pernah tuh mesra-mesra-an macam pasangan lainnya (kan masih baper kan).

Nah, pokoknya sejak duakebo kembali bersama, kita sering banget jadinya nostalgia-nostalgia. Apalagi sekarang kita LDR-an beneran. Beda benua. Malem mingguan paling seru, ya ngobrol doang lewat telepon. Paling keren video call. Kalau tema-nya lagi nostalgia, aku lebih sering dengerin doang. Terus komentar, "Ah masa sih?". Karena si Jantan gak pernah ngelupain setiap detail. Sampai setiap ucapan, setiap gerak-gerik, dia inget semua.

Malu deh pokonya aku. Bener-bener kayak orang amnesia. Banyak banget ternyata yang aku lupain. Kadang memang masih ada samar-samar kejadian itu, tapi juga banyak yang aku lupain. Bener-bener gak kebayang gimana kejadiannya. Bahkan aku ngelupain seluruh momen perpisahan sekolah. Karena saat itu aku udah deket banget sama si Jantan.

Kadang aku denger kekecewaan dari si Jantan, karena aku banyak ngelupain kenangan kita. Tapi juga aku kadang seneng kalau dia lagi ceritain masa lalu. Rasanya unik. Kayak cerita baru, tapi aku juga bisa bayangin dengan jelas dari sisa-sisa ingatan yang ada. Mungkin itu tuh yang dirasain sama pemain sinetron yang amnesia, terus tiba-tiba inget lagi. Hahahahha..

Begitulah kisah "Hilang Ingatan" aku. Mungkin gak seheboh orang-orang lain, tapi kisah ini memberi aku pelajaran paling berharga. Ini juga sebab kenapa ada blog duakebo. Ini juga sebab kenapa aku mulai menulis jurnal lagi, walau gak setiap hari, tapi sangat mengusahakan untuk menulis. Karena tulisan ini bisa membantu sewaktu aku (amit-amit) lupa lagi.

Makasih banget buat si Jantan yang gak pernah lupa setiap detail dari kebersamaan kita. Makasih sekali lagi atas penjelasannya yang tertunda, yang ngebuat kita super duper lega dan bareng lagi. Bahkan punya perasaan yang kuatnya berkali-kali lipat dari jaman dulu. Karena sekarang kita punya tujuan. Bukan cuman satu, tapi banyak banget. Selalu sabar dengan jarak dan waktu, kita pasti bisa!

Salam,
Kebo Betina.

1 komentar :