Kamis, 26 Januari 2017

Satu dekade?

Sudut pandang betina:

Dulu si jantan hanyalah teman satu angkatan yang terkenal nakal. Dulu si betina bahkan melarang temannya untuk naksir si jantan. Sampai suatu hari, si betina luluh juga. Lalu seluruh dunia hanya milik mereka berdua. Sederhana sekali hidup mereka saat itu. Hanya saling sapa dan percaya. Tanpa teknologi yang serba mudah. 
Sampai tiba-tiba ada kabar si jantan pergi. Lebih memilih orang lain daripada dirinya. Hati si betina, yang sudah terlanjur dititipkan pada si jantan, hilang. Terbawa oleh kabar itu. Si betina pun memutuskan untuk pergi. Berusaha menyembuhkan hatinya. Berusaha sebaik mungkin walau harus berpura-pura.

Sudut pandang si jantan:

Dulu si betina adalah orang baru untuknya. Walau mereka ada di lingkungan yang sama selama dua tahun berturut-turut. Si jantan terlalu sibuk dengan dunianya sendiri. Lalu saat si jantan menyadari kehadiran si betina, perasaan itu mulai tumbuh. Perasaan asing yang baru sekali dirasakan. Perasaan cinta yang belakangan dia ketahui dari teman-temannya. Perasaan yang akhirnya berbalas setelah ratusan hari berusaha. 
Tapi tiba-tiba, setelah ratusan hari juga, si betina mendadak pergi. Mengambil hatinya yang masih dititipkan. Mengambil separuh bagian jiwa nya.


Sekarang, sepuluh tahun kemudian..

Kami dengan ratusan cara, akhirnya kembali saling menemukan. Kabar yang didengar si betina waktu itu adalah kabar palsu. Si jantan, akhirnya, setelah ratusan purnama, menjelaskan kejadian waktu itu. Si betina sudah belajar sesuatu sepanjang perjalanan hidupnya, "Kepercayaan itu membutuhkan bukti." Si jantan pun mengetahui satu hal setelah itu, "Perjuangkan apa yang sangat berarti untuk dirimu."
Kami sudah belajar. Kini kami lebih dewasa. Kami bersama dengan satu tujuan terbaik. Dengan pikiran, jiwa, bahkan raga yang sudah semakin matang. Kami bersama bukan hanya untuk tertawa, bersenang-senang, atau hanya melakukan kegembiraan. Tidak. Sekarang, kami bersama untuk berjuang. Menggapai mimpi dan cita-cita terbaik. Tentunya dengan rasa sayang yang sejak dulu ternyata tak pernah hilang.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar